Your Culture Is Your Brand
Shared via AddThis
Sabtu, 13 Juni 2009
Minggu, 01 Maret 2009
Memilih Ide Bisnis
Ada pertanyaan menarik dari salah satu peserta seminar tentang kewirausahaan yang pernah kami selenggarakan, yaitu bagaimana memilih ide bisnis yang tepat untuk kita dari sekian banyak ide bisnis yang kita miliki. Karena begitu kami coba lakukan simulasi pada sesi generating your business ide, banyak dari audience yang cukup kreatif dan original dalam memperkenalkan ide bisnisnya. Dan yang menarik adalah hampir 70 % dari audience yang umumnya homogen (para professional, mahasiswa) memiliki ide bisnis yang sama dalam produk atau layanannya. Ini menunjukkan bahwa terkadang kita berpikir bahwa kita memiliki ide bisnis yang sangat brilian, original, dan memiliki prospek yang baik di masa depan. Akan tetapi di saat yang sama bisa jadi banyak orang di lingkungan kita memiliki pikiran yang sama dengan kita bahkan sudah ada yang mewujudkannya.
Inilah yang membedakan antara entrepreneur dan orang biasa. Entrepreneur tidak harus memiliki ide yang original dan hebat. Mereka akan lebih cepat bereaksi untuk mewujudkannya, karena banyaknya yang bisa dilayani dan keuntungan untuk membangun kesejahteraan organisasinya.
Terkadang bisnis besar dapat dimulai dari hal yang sederhana, tempat seadanya, dan modal yang tidak besar. Yang membedakan apakah bisnis ini akan menjadi besar adalah kesungguhan pribadi yang mengeksekusinya dan keajegan dalam proses bertumbuhnya.
Berikut 7 ide dasar memulai bisnis yang mudah kita kembangkan dari keseharian dan aktifitas kita
1. Sesuatu yang Anda tahu lebih dari yang lain, dan yang anda kerjakan lebih baik dari lainnya
Jika Anda pintar memasak, mulai usaha restoran. Anda tahu detail akan banyak pengetahuan, maka mengajarlah. Anda menyanyi lebih baik dari kris dayanti, maka jadilah seorang Penyanyi
2. Keluarga anda/teman memiliki bisnis yang sama atau sejenis
Memiliki orang terpercaya untuk belajar bisnis adalah kesempatan emas Minta untuk dikenalkan kepada suplier, bagaimana cara berbisnis, koleganya, atau teman-temannya Copy bisnisnya untuk diterapkan pada tempat atau kondisi berbeda
3. Ide bisnis yang sama dari tempat terakhir anda bekerja atau ex-bos anda
Survey menunjukkan 70 orang memulai bisnis dengan ide tempat terakhir dia bekerja
Lebih mudah dimulai karena anda sudah tahu proses bisnisnya, lakukan Modifikasi prosesnya, lakukan efisiensi untuk mendapatkan kualitas lebih baik
4. Anda melihat orang lain melakukan bisnis itu dan anda yakin bisa lakukan lebih baik
Gunakan prinsip 3 N untuk mengembangkan ide bisnis (niteni, nirokke, nambahi)Jika anda bisa membuat terang bulan lebih enak dari HOLLAND, copy resepnya, contoh bagaimana holland jualan, lakukan modifikasi & kembangkan dengan diferensiasi anda
5. IDE bisnis Anda Benar-benar BARU, Jenius, dan orisinal
Dibutuhkan realisasi yang cepat, jangan tunggu siap terlebih dahulu . Paten-kan Ide anda
6. Anda sudah mengenal pasar dengan baik atau punya fasilitas khusus untuk berkembang
Terkadang KKN (ada keluarga, rekan atau teman yang memiliki usaha serupa) juga dibutuhkan karena ini akan Mempermudah untuk tidak memulai dari nol. Manfaatkan fasilitas khusus untuk anda belajar lalu berkembanglah dengan kompetensi terbaik anda
7. Hubungan pertemanan bisnis, kerjasama dengan orang yang ahli
Kerjasama sebagai pemodal atau pelaksana Waralaba adalah bisnis yang paling “tidak repot” untuk dimulai karena sistem dan panduan sudah teruji
Disarikan dari tanadi santoso entrepreneurship seminar yang diikuti penulis tahun 2008
SIKAP DASAR ENTREPRENEUR
Memulai sebuah bisnis merupakan lompatan besar yang sudah dilakukan oleh owner atau seseorang untuk investasi masa depannya. Dan memilih karir untuk menjadi seorang business owner bukanlah sebuah pilihan yang mudah karena memang tidak mudah meninggalkan zona nyaman kita sebagai seorang professional. Kemudian yang menjadi tantangan adalah mengelola usaha yang sudah dirintis dengan kerja keras, passionate, dan terus focus pada perbaikan. Berikut sikap dasar yang harus dimiliki untuk dapat mengelola bisnis dengan baik
1. Mencintai PRODUCT dan PELAYANAN untuk orang lain (customer)
Mulailah bisnis bukan pada banyaknya uang atau margin yang didapatkan akan tetapi banyaknya yang Anda bisa LAYANI dengan ketrampilan atau yang anda bisa
2. INNOVATION & CREATIVE (Buy, Borrow, or steal if you do not have one)
Terapkan prinsip 3 N (niteni, nirokke, nambahi) dengan customer centris sebagai dasarnya
3. Fokus & miliki Obsesi
Lakukan bisnis anda dengan fun, enjoy dan penuh kecintaan. Bukankah yang lebih enjoy anda lakukan menghasilkan yang paling baik
4. PERSISTANCE (Kesetiaan pada proses & keteraturan)
Kerja keras adalah caranya
Kecintaan adalah energinya
Kesabaran adalah prosesnya
Kesuksesan adalah hadiah dari semuanya
5. POSITIVE Attitude
Kesuksesan bisnis bukan tergantung dari kepandaian anda mengelola bisnis akan tetapi kepantasan menerima rejeki dari kualitas pelayanan hati kepada customer anda
6. PROACTive (Aktif yang tidak menunggu)
Dalam bisnis lebih cepat kulitasnya diatas lebih baik. Ambil iniatitif, jangan tunggu siap. Jadilah yang lebih beda, tidak sekedar lebih baik
7. WORKOHOLIC
Jika bekerja adalah sebuah kecintaan, maka tidak ada yang bisa menjatuhkan anda dari hak anda untuk sukses
7 Langkah Menjadi Entrepreneur
Pertanyaan mendasar dari setiap professional atau siapapun yang tertarik untuk memulai usaha adalah bagaimana memulainya? Banyak dari peserta seminar entrepreneur atau star up business yang sedianya sudah termotivasi dengan spirit seminarnya tapi kemudian bingung harus memulainya dari mana?
Memiliki studi kelayakan usaha yang bagus adalah kelebihan tersendiri, akan tetapi jangan sampai detail rencana ini kemudian memberatkan usaha kita untuk memulai. Seorang yang bijak mengatakan “cukupkan persiapanmu dan mulailah mencoba, karena kita akan dibuat banyak mengetahui dengan melakukan”. Orang lain mengatakan JUST DO IT. Keberanian untuk melangkah pertama kali dalam memulai bisnis merupakan tantangan terbesar bagi siapapun yang memutuskan untuk memilih berbisnis sendiri sebagai masa depannya.
Ada baiknya kita melihat beberapa aspek sebelum kita memulai sebuah bisnis sehingga ada sebuah keteguhan hati untuk mensegerakan langkah pertama kita
1. Mulai dengan MIMPI dan bertindaklah PRAKTIS (Buatlah mimpi anda setinggi mungkin seolah tidak bisa dicapai, buatlah rencana anda sesederhana mungkin bahkan seolah jalan dengan sendirinya )
Be a professional dreamer, passion is everything, Miliki rencana yang sederhana seolah “bisa berjalan sendiri” dengan menghubungi teman, atau berdiskusi dengan orang yang tepat untuk membantu realisasikan ide anda
2. PELAJARI semua tentang Bisnis Anda (Business is about Detail)
Pelajari detail hal tentang bisnis anda untuk membantu bisnis ada tetap eksis dan berkembang dalam kualitas, karena dalam tiap-tiap KUALITAS bisnis ada KEPANTASANNYA
3. Konsultasikan dengan Ahlinya (Carilah seorang mentor, mintalah advice namun ikuti kata hati anda dalam memutuskan yang terbaik)
Jangan lakukan kecuali anda sangat yakin, dan jangan batalkan apapun walaupun orang lain meragukan Anda. Jadilah pribadi yang Wise, open your head & heart dan tegaslah dalam memutuskan
4. Siapkan pertarungan Anda (Persiapkan semua dengan matang namun jangan jadi melambat, be practise )
Siapkan plan A dan plan B, Jangan lupa untuk berdoa. Untuk seorang entrepreneur, berdoalah lebih khusuk dari lainnya karena semua komponen pemungkinnya ada di Beliau Yang Maha Mengijinkan dan Menyiapkan. Bukankah anda tidak memiliki BOS disini yang menggaji anda
5. Lakukan sekarang juga
Jangan tunggu siap untuk melakukan karena anda akan dibuat lebih siap dan matang dalam melakukan. Energi yang anda gunakan untuk persiapan yang matang akan lebih bermanfaat untuk memulai upaya anda
6. Beradaptasi, berubah, dan begitu seterusnya
Jangan cepat puas dengan hasil yang Anda capai, selalu lakukan improvisasi dan Miliki perasaan krisis ‘because crisis is the best reason to change’..dan jangan lupa untuk selalu merayakan kemenangan dan keberhasilan Anda sekecil apapun.
Capailah kesempurnaan dalam pelayanan ‘be customer-centric’
Sikap Mental Seorang Entrepreneur (Entrepreneurship Mind-Set)
Jika kita amati, dari karakter seorang pengusaha atau entrepreneur kita dapat melihat sebuah sikap mental yang dibangun dengan keteraturan dan disiplin yang tinggi. Tidak jarang dari mereka mencapai kesuksesan dari rangkaian banyak kegagalan yang menjadikan mereka memiliki karakter yang ulet dan pantang menyerah. Ada 11 sikap mental yang kita dapat pelajari dari seorang Entrepreneur untuk membangun pribadi kita agar lebih mudah berhasil
1. Jika Dia Tidak AMBISIUS dia Seorang PEKERJA KERAS
Bekerja keras adalah satu-satunya syarat pencapaian untuk sukses. Bekerja CERDAS tidak menggugurkan kewajiban kita untuk bekerja keras karena bekerja Keras sudah termasuk bekerja cerdas
2. Berorientasi Pada KESEMPATAN bukan KEAMANAN
Baginya tidak ada yang lebih aman daripada ke-ajeg-an dalam menghasilkan atau mandiri
3. Tegas dalam MEMUTUSKAN
Dia adalah tipe praktis, tidak berlama-lama dalam rencana, lebih cepat memulai, lebih menyukai terlibat & seorang tipe penyelesai (berorientasi hasil)
4. SENSITIF terhadap Kesempatan MENJUAL & Menghasilkan Uang
Dia melihat potensi penjualan pada apapun, melihat harga pada sebuah kualitas
5. ORIENTASI pada SOLUSI
Objective pada Solusi, sehingga lebih jernih melihat kebutuhan & keinginan orang lain, sekaligus cara memenuhi keduanya dengan standard tinggi
6. PERSUASIF
Dia selalu terdorong untuk mempengaruhi pendapat orang lain, karena ‘apa yang menarik untuknya pasti menarik buat orang lain’.ini menunjukkan keyakinan & passionnya akan ide brilian & potensi keberhasilannya di masa depan
7. Ber INVESTASI pada HUBUNGAN
Selalu mendahulukan hubungan bernilai dg orang lain. Sadar bahwa kepercayaan & reputasi adalah nilai tukar masa depan yang menjanjikan kesuksesan. Bahwa lewat orang lainlah, kesempatan untuk memberikan PELAYANAN yang akan meninggikan kita
8. HORMAT terhadap RESIKO
Dia tidak takut pada kemungkinan gagal, akan tetapi tidak juga gegabah dalam mengambil keputusan dan bertindak
9. Memiliki TOLERANSI yang tinggi terhadap Kegagalan
Baginya kegagalan adalah tanda bahwa dia harus memulai lagi dengan cara yang lebih terpikirkan & terencana
10. Merasa Gelisah dalam keadaan Stabil & Rutin
Senantiasa merasa krisis sehingga selalu ada perbaikan yang diharuskan untuk mencapai kualitas terbaik. Baginya, ke-stabilan dalam perubahan adalah prioritas utama
11. Memiliki harapan yang berkelanjutan untuk Kemajuan & Keberhasilan
Melihat & merencanakan masa depan lebih panjang dari hidupnya sendiri. Prioritasnya pada peningkatan kemanfaatan orang lain lewat pelayanannya. Berbagi dengan karyawan & lebih memikirkan kesejahteraan karyawannya daripada keberadaannya
Disarikan dari Mario Teguh Pointers about Entrepreneurship
Jumat, 27 Februari 2009
Mengapa orang baik bisa melakukan perbuatan yang merendahkan kualitas dirinya?
Masih segar dalam ingatan kita bagaimana televisi dan media massa kita mengekspos beberapa public figure terbukti melakukan tindakan korupsi dan tindakan tidak terpuji lainnya. Padahal kita tahu bahwa mereka adalah orang-orang besar yang memiliki kapasitas dan kualitas diri yang baik. Mereka orang yang teruji mampu membangun kulitas hidup, karir dan pekerjaan dengan cara-cara yang baik dan berkualitas. Akan tetapi mengapa mereka bias tergelincir oleh hal-hal yang sifatnya sederhana seperti ketidak jujuran, pembohongan public dan tindakan-tindakan lain yang mengesampingkan nilai etika, norma dan agama. Di dalam konteks yang lebih luas, kita masih ingat dengan kasus ENRON, dan banyak skandal yang dilakukan oleh CEO (leader) perusahaan ternama dunia. Banyak yang memberikan argument bahwa mereka tidak memiliki integritas yang teriji sehingga pada waktu mereka mengambil keputusan mereka memilih untuk mengesampingkan PRINSIP dan Integritas mereka sebagai professional dan lebi memilih kepentingan jangka pendek yang akan merugikan mereka.
Salah satu alasan yang kita coba pahami, mengapa orang-orang berkualitas ini bisa melakukan sesuatu yang merendahkan martabat mereka sebagai seorang manusia adalah mereka takut (akan masa sekarang) dan khawatir (tentang masa depan) bahwa jika mereka melakukan atau menempuh jalan yang baik dan benar, tidak akan bisa mengantarkan mereka pada tujuan yang mereka cita-citakan.
Ketakutan akan masa kini dan keraguan mengenai masa depan tidak boleh digunakan sebagai penghalang upaya terbaik Anda untuk mencapai kualitas pribadi yang memantaskan Anda bagi pencapaian tingkat-tingkat karir profesional dan kehidupan yang baik. Banyak pribadi-pribadi dari kita yang sekarang ini sedang diuji oleh-Nya tentang semua integritas yang kita lakukan. Terkadang perjalanan in terasa begitu sulit dan menguras semua keyakinan kita bahwa semuanya in akan mengantarkan kita kepada yang kita harapkan. Butuh persistensi dan perjuangan yang tidak mudahl untuk itu. Maka benarlah budaya jawa yang luhur mengenalkan kita kata “Prawiro” atau Perwira yang memiliki arti orang yang berani hidup di jalan yang benar, dengan semua konsekuensi dan pemenuhannya.
Butuh keberanian yang penuh dan keyakinan yang teguh untuk menjalani hidup seperti ini. Karena yang disebut BERANI bukanlah berani untuk melakukan hal- hal yang berbahaya bahkan berani mati. Akan tetapi hakikat BERANI adalah orang yang berani HIDUP secara BAIK. Merencanakan dengan baik, dan berjalan dengan cara-cara yang baik dalam menjalani hidup ini. Terkadang ini bukan permasalahan yang mudah untuk semua orang. Tak terbatasnya keinginan kita, kesadaran yang rendah akan proses, serta budaya instant yang kita pahami sebagai sebuah kebenaran umum untuk kita,sering menjadikan kita mengambil langkah praktis dan menghalalkan semua cara dalam menggapai tujuan kita.
Maka sudah sepatutnya kita memiliki kesadaran akan dimensi keterbatasan kita pada hal-hal yang sifatnya menyangkut masa depan kita. Ketidak tahuan dan keterbatasan kita melihat masa depan harus disertai keberserahan yang tulus kepada Beliau sebagai yang maha Merencanakan & Maha Menentukan. Konsep percaya diri dan optimism merupakan hal yang penting dalam hal ini. Ada kesamaan kata dalam definisi Percaya Diri dan Optimisme, yaitu Keyakinan pada Diri (Percaya Diri) dan Keyakinan pada Masa Depan. Kata ‘Yakin’ adalah kuncinya, dan dalam bahasa agama kata yakin ini disebut IMAN. Ketiadaan kepercayaan diri dan optimis merupakan tanda dari berkurangnya kualitas iman kita.
Oleh karenanya dalam menjalani hidup ada yang disebut konsep Berserah Diri yaitu membagi porsi yang seimbang antara usaha kita dan usaha Beliau yang maha Menentukan dalam setiap rencana dan tindakan kita mencapai tujuan hidup. Sebenarnya tidak ada ketakutan dan kekhawatiran jika kita berserah diri Kepada-Nya.
KONSEP REZEKI (Maka Nikmat Allah Manakah yang engkau Dustakan…)
Konsep Rezeki adalah bahan yang menarik untuk kita diskusikan. Kita sering mencermati orang lain dan lingkungan kita bahwa ada orang-orang yang sedemikian mudahnya mendapatkan kelimpahan rezeki akan tetapi di sisi lain kita sering melihat saudara-saudara kita yang hari ini disempitkan rezekinya. Pengertian yang baik akan konsep rezeki akan menjadikan kita memiliki pemahaman yang baik akan maksud dan tujuan Tuhan dengan semua rezeki yang diberikan kepada kita.
REZEKI YANG DIDAPATKAN. Sebagai mahluk yang diberikan keberkahan hidup maka manusia dan mahluk lainnya memiliki limpahan rahman dan rahim Tuhan untuk memiliki bekal dasar dalam hidupnya yaitu rezeki yang cukup untuk menjalani hidupnya. Seperti yang telah Tuhan janjikan bahwa setiap yang melata di bumi ini tidak lain telah dijaminkan rezekinya untuk hidupnya
REZEKI YANG DIUSAHAKAN (IKHTIAR). Sebagai mahluk istimewa yang diberikan kelimpahan rahmat dan keberkahan pengetahuan yang istimewa serta ruh yang mulia sebagai seorang khalifah-NYA. Maka hendaklah kita mengoptimalkan segala kemampuan kita untuk mencapai cara-cara yang baik dan usaha yang baik dalam menggapai rezeki kita. Maka dimensi bekerja keras dan bekerja cerdas adalah implementasinya. Semakin bias mengoptimalkan seluruh potensi yang sudah dilimpahkan Beliau kepada kita semakin pantas kita menerima kelimpahan rezeki baik Beliau
REZEKI YANG DIPERTANYAKAN (REZEKI ORANG BERTAQWA). Manusia memiliki keterbatasan dimensi fisik dan ruang, sedingkan tujuan hidup, keinginan dan harapan hidup manusia tidak terbatas. Jika kita berharap untuk bisa mendapatkan kelebihan rezeki yang besar sehingga kita bisa melakukan kebaikan dan kedermawanan sesama, maka kita sebenarnya terbatasi oleh dimensi fisik dan waktu kita. Bekerja keras dan cerdas tidaklah cukup, karena yang kita lakukan sekarang ini terkadang tidak dapat (belum cukup) untuk membiayai impian kita di masa depan. Oleh karenanya kita akan masuk ke dimensi konsep bekerja yang lain yaitu bekerja ikhlas, bagaimana kualitas pekerjaan kita semakin meningkat karena kita melakukan dengan kesungguhan dan dedikasi yang tinggi serta kecintaan untuk memberikan yang terbaik. Bekerja dengan ikhlas merupakan kombinasi dari kerja keras dan kerja cerdas dengan dilandasi rasa syukur dan keyakinan bahwa dengan kecintaan pada yang dilakukan merupakan cara untuk mendapat keberkahan dari Tuhan yang maha Kuasa. Sesuai dengan yang dijanjikan Beliau yaitu ‘Bekerja dan berusahalah dengan baik, maka Allah akan memberikan rezeki dari tempat yang tidak terduga’. Jadi jika kita sudah mengupayakan semuanya dengan usaha dan cara-cara yang baik dan sesuai dengan jalanNya, maka tidak ada keraguan akan pertolongan Beliau untuk kita. Ada factor keberserahan diri yang tulus setelah kita mengupayakan semuanya, maka Allah akan membantu dari tempat yang tidak kita duga. Factor keberserahan ini yang menjadikan kualitas taqwa kita menjadi semakin tinggi sehingga Tuhan akan memberikan kecukupan dan kelimpahannya kepada orang yang dekat denganNya
REZEKI YANG GHAIB ( REZEKI ORANG TAWAKAL). Jika kita sudah melakukan hal-hal yang baik, dan terus mendekatkan hati kita, mempersembahkan yang terbaik untuk Beliau dengan cara melayani sesama, maka sebenarnya tidak ada Keraguan dan Kekhawatiran kita tentang rencana Beliau untuk kita dan hidup kita. Maka dalam kondisi ini seperti yang diungkapkan para sufi yaitu I AM + GOD = ENOUGH , cukuplah kehendakNya menjadikan REZEKI dan BERKAH yang terbaik untuk Kita.
JIka semuanya adalah rejeki yang terbaik untuk kita dalam menjalani hidup ini dan menjadikan kita menjadi pribadi yang berkualitas (bertaqwa). ‘Maka Nikmat Tuhan Manakah yang Engkau Dustakan’
Langganan:
Postingan (Atom)