Jumat, 27 Februari 2009

KONSEP REZEKI (Maka Nikmat Allah Manakah yang engkau Dustakan…)


Konsep Rezeki adalah bahan yang menarik untuk kita diskusikan. Kita sering mencermati orang lain dan lingkungan kita bahwa ada orang-orang yang sedemikian mudahnya mendapatkan kelimpahan rezeki akan tetapi di sisi lain kita sering melihat saudara-saudara kita yang hari ini disempitkan rezekinya. Pengertian yang baik akan konsep rezeki akan menjadikan kita memiliki pemahaman yang baik akan maksud dan tujuan Tuhan dengan semua rezeki yang diberikan kepada kita.
REZEKI YANG DIDAPATKAN. Sebagai mahluk yang diberikan keberkahan hidup maka manusia dan mahluk lainnya memiliki limpahan rahman dan rahim Tuhan untuk memiliki bekal dasar dalam hidupnya yaitu rezeki yang cukup untuk menjalani hidupnya. Seperti yang telah Tuhan janjikan bahwa setiap yang melata di bumi ini tidak lain telah dijaminkan rezekinya untuk hidupnya
REZEKI YANG DIUSAHAKAN (IKHTIAR). Sebagai mahluk istimewa yang diberikan kelimpahan rahmat dan keberkahan pengetahuan yang istimewa serta ruh yang mulia sebagai seorang khalifah-NYA. Maka hendaklah kita mengoptimalkan segala kemampuan kita untuk mencapai cara-cara yang baik dan usaha yang baik dalam menggapai rezeki kita. Maka dimensi bekerja keras dan bekerja cerdas adalah implementasinya. Semakin bias mengoptimalkan seluruh potensi yang sudah dilimpahkan Beliau kepada kita semakin pantas kita menerima kelimpahan rezeki baik Beliau
REZEKI YANG DIPERTANYAKAN (REZEKI ORANG BERTAQWA). Manusia memiliki keterbatasan dimensi fisik dan ruang, sedingkan tujuan hidup, keinginan dan harapan hidup manusia tidak terbatas. Jika kita berharap untuk bisa mendapatkan kelebihan rezeki yang besar sehingga kita bisa melakukan kebaikan dan kedermawanan sesama, maka kita sebenarnya terbatasi oleh dimensi fisik dan waktu kita. Bekerja keras dan cerdas tidaklah cukup, karena yang kita lakukan sekarang ini terkadang tidak dapat (belum cukup) untuk membiayai impian kita di masa depan. Oleh karenanya kita akan masuk ke dimensi konsep bekerja yang lain yaitu bekerja ikhlas, bagaimana kualitas pekerjaan kita semakin meningkat karena kita melakukan dengan kesungguhan dan dedikasi yang tinggi serta kecintaan untuk memberikan yang terbaik. Bekerja dengan ikhlas merupakan kombinasi dari kerja keras dan kerja cerdas dengan dilandasi rasa syukur dan keyakinan bahwa dengan kecintaan pada yang dilakukan merupakan cara untuk mendapat keberkahan dari Tuhan yang maha Kuasa. Sesuai dengan yang dijanjikan Beliau yaitu ‘Bekerja dan berusahalah dengan baik, maka Allah akan memberikan rezeki dari tempat yang tidak terduga’. Jadi jika kita sudah mengupayakan semuanya dengan usaha dan cara-cara yang baik dan sesuai dengan jalanNya, maka tidak ada keraguan akan pertolongan Beliau untuk kita. Ada factor keberserahan diri yang tulus setelah kita mengupayakan semuanya, maka Allah akan membantu dari tempat yang tidak kita duga. Factor keberserahan ini yang menjadikan kualitas taqwa kita menjadi semakin tinggi sehingga Tuhan akan memberikan kecukupan dan kelimpahannya kepada orang yang dekat denganNya
REZEKI YANG GHAIB ( REZEKI ORANG TAWAKAL). Jika kita sudah melakukan hal-hal yang baik, dan terus mendekatkan hati kita, mempersembahkan yang terbaik untuk Beliau dengan cara melayani sesama, maka sebenarnya tidak ada Keraguan dan Kekhawatiran kita tentang rencana Beliau untuk kita dan hidup kita. Maka dalam kondisi ini seperti yang diungkapkan para sufi yaitu I AM + GOD = ENOUGH , cukuplah kehendakNya menjadikan REZEKI dan BERKAH yang terbaik untuk Kita.
JIka semuanya adalah rejeki yang terbaik untuk kita dalam menjalani hidup ini dan menjadikan kita menjadi pribadi yang berkualitas (bertaqwa). ‘Maka Nikmat Tuhan Manakah yang Engkau Dustakan’

Tidak ada komentar: